Tuduhan Suap Menyambangi FIFA

London: Markas otoritas tertinggi sepakbola dunia (FIFA) di Zurich, Swiss, terguncang. Tuduhan suap mengarah ke badan yang dipimpin Sepp Blatter tersebut.

Dua petinggi FIFA dituduh menerima uang sogok sebesar USD 1,5 juta atau Rp 12,7 miliar untuk memilih Qatar dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022. Demikian rilis yang diberitakan Sunday Times yang telah memasukkan bukti-bukti ke anggota parlemen komisi yang membawahi olahraga House of Commons atau dewan perwakilan rakyat di Inggris.

Anggota parlemen dari Partai Konservatif Inggris Damian Collins menyatakan, Wakil Presiden FIFA Issa Hayatou dari Kamerun dan anggota Komite Eksekutif (Exco) FIFA dari Pantai Gading, Jacques Anouma telah menerima suap dari Qatar. Dua anggota Exco lain, Amos Adamu dan Reynald Temarii, sebelumnya telah diskors akibat bukti-bukti yang dibeberkan Sunday Times (Baca: Hukuman Berat bagi Adamu dan Temarii).

Kasus yang diangkat Sunday Times dan nantinya juga akan kami beberkan mengklaim, uang sebesar USD 1,5 juta diberikan kepada dua anggota Exco FIFA Issa Hayatou dan Jacques Anouma yang kemudian memberikan suara ke Qatar, ujar Collins. Adapun bagi Hayatou ini merupakan tuduhan suap kedua kalinya dalam beberapa bulan ini (Baca: Wapres FIFA Dituding Terima Suap).

Collins menyebut Qatar secara spesifik menyewa mediator khusus untuk mengatur kesepakatan dengan kedua anggota dari Afrika tersebut. Namun pihak Qatar yang diwakili konsultan hubungan masyarakat mereka, Mike Lee, membantah tuduhan tersebut. Lee menganggap tuduhan itu dangkal dan tanpa bukti.

Inggris merupakan salah satu negara yang paling berambisi membawa kembali perhelatan sepakbola terakbar sejagat ke negerinya Ratu Elizabeth setelah 1966. Tetapi pada proses pemungutan suara Desember lalu, Inggris dikalahkan Qatar.

Posted in: Umum